PANDUANRAKYAT, BAUBAU- Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., berkenan melakukan kunjungan dalam rangka Peninjauan Lokasi Rencana Gedung Fakultas Kedokteran di Universitas Dayanu Ikhsanuddin, di Baubau, Jumat 24 Juni 2022.
Hadir dalam kegiatan ini, antara lain; Bupati Buton La Bakry, Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin LM. Sjamsul Qamar, Ketua Yayasan Pembina Unidayan Wa Ode Maasra Manarfa, Tim Pendiri Fakultas Kedokteran Zamri Amin dan LM. Fatahillah
Hadir juga Sekretaris Daerah Buton La Ode Zilfar Djafar, Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekda Provinsi Sultra Rahmad Hasan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra Muhamad Djudul, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sultra Syah udin Nurdin, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Sultra La Ode Mustari, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sultra Martin Efendi Patulak, dan Asisten 1 Sekretariat Daerah Kota Baubau Tamsil Tamim.
Serta Direktur Program Pasca Sarjana Unidayan Wa Ode Hanafiah, Direktur RSUD Buton Selatan Frederik T. Allo, para wakil rektor Unidayan, para dekan, para kepala lembaga lingkungan,serta pimpinan Bank BNI Baubau.
Tiba di Bandara Betoambari, Gubernur Ali Mazi bersama rombongan langsung melakukan peninjauan di Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Di Unidayan, rektor memperlihatkan desain pembangunan Gedung A untuk Fakultas Kedokteran. Setelah melukan peninjauan, Gubernur Ali Mazi berlanjut dengan pertemuan di Gedung Baruga La Ode Malik, Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Mendengar laporan singkat Rektor Sjamsul Qamar terkait Persiapan Pembangunan Fakultas Kedokteran yang menggambarkan progres pembangunan yang sedang dilakukan dan sejauh mana pembangunan seluruhnya.
Diawali pada tahun 2019 di masa pandemi Covid-19, dengan melihat peluang yang memungkinkan dibangunnya sebuah Fakultas Kedokteran di Unidayan.
Pertama, dilakukan konsultasi dengan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) di Jakarta dan Tim Kedokteran Unidayan diketahui telah membuat proposal pula. Karena salah satu syarat untuk pendirian Fakultas Kedokteran tersebut adalah penilainan konsil dari KKI.
Kedua, setelah mendapat rekomandasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Wilayah 9, sedang untuk mendapatkan rekomendasi dari KKI, memerlukan dukungan dari pemerintah setempat; dari Walikota Baubau maupun dari Gubernur Sulawesi Tenggara. Semua proses itu sudah dilaksanakan oleh Universitas Dayanu Iksanuddin.
Permohonan pihak Unidayan kepada walikota dan gubernur telah pula mendapat rekomandasi.
Persyarakan lainnya dari KKI adalah membuat seminar mengenai rencana pembukaan program studi kedokteran dan itu sudah pula terlaksana, yang kala itu dihadiri almarhum AS. Tamrin.
Untuk pengurusan kurikulum dan sebagainya, pihak Unidayan telah membentuk tim dibawah pimpinan Zamri Amir, dan Frederik T. Allo. Selanjutnya, Unidayan telah pula mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk menerima dukungan pembentukan Fakultas Kedokteran. Dari sini, mereka mendapatkan banyak sekali masukan.
Selanjutnya, untuk mendapatkan ijin pendirian prodi kedokteran, ada syarat harus dipenuhi Unidayan, yakni minimal harus Akreditasi B. Pada tahun 2017/2018, pihak Unidayan telah mengusulkan dan mereka masih kekurangan tiga poin dan masih menduduki akreditasi C. Saat itu, mereka telah menyelasaikan borang untuk mengejar Akreditasi B. Sekarang pihak Unidayan tinggal menunggu visitasi dari asesor.
Dari pembangunan Fakultas Kedokteran tersebut, pihak Unidayan telah melakukan koordinasi dengan berbagai rumah sakit di Buton, antara lain; RSUD Buton Selatan dan RSUD Baubau untuk memperoleh dukungan pembukaan program studi ini.
Segi Sarana dan Prasarana
Berdasar petunjuk dari Universitas Muslim Indonesia terkait kelayakan ruangan untuk Fakultas Kedokteran, maka pihak Unidayan telah merancang pembangunan fakultas tersebut berdasarkan usulan dari Universitas Muslim Inonesia.
Rencana bangunan yang akan digunakan adalah dapat terlihat di Gedung A, dan pihak Unidayan menilai cukup untuk membuka fakultas ini.
Pembangunan gedung ini juga dapat terlaksana sejak tahun 2018 dengan rencana anggaran empat lantai pada saat itu, kurang lebih 16 meter lebih.
Karena keterbatasan dana, maka pihak Unidayan melakukan kerjasama dengan Bank Sultra yang kemudian memberi pinjaman sebesar Rp5 Miliar.
Dana tersebut yang digunakan untuk membangun gedung seperti yang sudah tampak saat ini.
Pembayaran pihak Unidayan kepada Bank Sultra dilakukan dengan cara cicilan yang bersumber dari dana pembangunan yang diperoleh dari mahasiswa.
Hingga saat ini, pihak Unidayan masih menyisakan utang kurang lebih Rp1 Miliar, yang diangsur setiap semester dengan pembayaran.
Pihak Unidayan mengharapkan Gubernur Ali Mazi memberi bantuan mempercepat berdirinya Fakultas Kedokteran di Unidayan ini.
Demikian progres berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Dayanu Iksanuddin, yang telah digagas sejak tahun 1982. Hal yang sama terjadi di Baubau, dengan didirikannya Universitas Sulawesi Tenggara.
Gubernur Ali Mazi mengajak semua pihak membangun kesadaran, agar dapat maju, bangkit menjadi daerah yang membangun dengan potensi yang di miliki.
Acara tersebut ditutup pukul 11.30 WITA setelah Gubernur Ali Mazi mendengar langsung Laporan Progres oleh Tim Fakultas Kedokteran dan Kunjungan Gubernur Ali Mazi ke lokasi Gedung Fakultas Kedokteran.
Juru Bicara Gubernur Sultra, Ilham Q. Moehiddin